Tribhuwana
ada 2:
Tribhuwana I: adalah istri pertama
(permaisuri) Raden Wijaya / Brawijaya I; Raja I / Pendiri Majapahit. Istri ke
2, 3 dan 4 (Narendraduhita,
Prajnaparamita, Gayatri) adalah adik Tribhuwana I, yang semuanya putri dari
Kertanegara (Raja terakhir Singasari).
Tribhuwana II (atau Sri Gitarja atau
Tribhuwanatunggadewi) adalah anak Raden Wijaya dengan istri ke 4 (Gayatri);
kelak menjadi Ratu Majapahit mewakili ibunya Gayatri menjadi Brawijaya ke III
Ra
Tancha
Ra Tancha adalah tabib dan ahli
racun; masih termasuk keluarga raja atau Darmaputra
Ra Tancha membunuh Raja Majapahit ke
II (Jayanegara/Brawijaya II) karena salah operasi; Jayanegara adalah anak
laki-laki dari Raden Wijaya dengan istri lain selain 4 istri yang ada.
Kematian
Jayanegara akibat dibunuh Ra Tancha menjadikan Tribhuwana Tunggadewi naik tahta
menjadi Ratu Majapahit (Brawijaya III)
1268-1292 :
Kertanegara, raja terakhir Singosari, wafat tahun 1291
Mempunyai
4 putri : Tribhuwana, Narendraduhita, Prajnaparamita, Gayatri
semuanya diperistrikan oleh Raden Wijaya (keponakan Kertanegara), tetapi
Tribhuwana yang menjadi permaisuri
Pada
saat kejatuhan kerajaan Singosari, dan Kertanegara mati, Raden Wijaya melarikan
diri dan kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit.
1293-1309; Raden
Wijaya, raja Majapahit pertama
Raden Wijaya disebut juga sebagai
Raden Sesuruh, dan dikenal sebagai Prabu Brawijaya I, permaisurinya Tribhuwana,
disebut juga Sri Tribhuwananeswari
Anak
Raden Wijaya :
·
Dari Permaisuri, istri ke 2 dan 3
tidak mempunyai anak laki-laki
·
Mempunyai anak laki-laki bernama
Kala Gemet, dengan istri dari seberang (istri diperoleh saat perang); Kala
Gemet disebut juga sebagai Jayanegara yang kelak menjadi Raja Majapahit ke II
(1319-1328).
·
Dari istri ke 4 (Gayatri), mempunyai
anak perempuan bernama Tribhuwanatunggadewi, yang kelak menjadi Ratu Majapahit
tahun 1328-1350).
1309-1328:
Raja Jayanegara, Raja Majapahit ke II
Gadjah
Mada mulai berkarir sebagai Kepala Pengawal, namanya terkenal setelah menumpas
pemberontakan Kuti pada tahun 1319; Tahun 1319-1321 Gadjah Mada diangkat
sebagai Patih Kahuripan, kemudian tahun 1322-1330 menjadi Patih di Kediri.
Kisah
Kematian Raja Jayanegara oleh Ra Tancha
Pada
Tahun 1328 Jayanegara menderita sakit bisul di dadanya. Karena Ra Tancha
membenamkan kerisnya terlampau dalam maka Jayanegara tewas.
Beberapa
teori pembunuhan Jayanegara oleh Ra Tancha tahun 1328:
Ra
Tancha membunuh Jayanegara oleh Ra Tancha sendiri karena Jayanegara mengganggu
istri Ra Tancha. Karena peristiwa itu, Ra Tancha akhirnya dibunuh Gadjah Mada
yang marah besar
Pembunuhan atas perintah Gadjah Mada karena
Jayanegara tidak bermoral, yang selain ingin menikahi dua saudara perempuan
Gadjah Mada, yaitu Sri Gitarja dan Dyah Wiya, juga telah mengambil istri Gadjah
Mada. Setelah Jayanegara mati, yang disalahkan Gadjah Mada justru Ra Tanca,
maka kemudian Ra Tancha dibunuh oleh Gadjah Mada.
Ra
Tancha (bukan Ra Tan Cha) adalah dokter/ tabib yang menyebabkan kematian Raja
Majapahit ke II (Jayanegara)
§ Tancha adalah:
o Seorang ilmuan dan
tabib dari kerajaan Majapahit
o Mengabdi kepada
kekuasaan, bersembunya dibalik jubah kekuasaan
dengan ilmu ditangannya
o Dengan ilmunya,
Tancha justru telah merintangi orang untuk mendekatkan dirinya dengan
masyarakat tempat dia hidup
o Pengetahuan di tangan
Tancha hanya menjadi alat untuk mengejar gairah.
Jayanegara tidak meninggalkan putera mahkota, maka tahta kerajaan jatuh pada adik ibunya (Gayatri),
yang masih hidup. Tetapi Gayatri melimpahkan tahtanya kepada putrinya yang
bernama Tribhuwanatunggadewi sebagai raja wali.
1328-1350
: Ratu Tribhuwanatunggadewi, Pimpinan ke III Kerajaan Majapahit
Gadjah
Mada diangkat menjadi Patih Amangkubhumi, sehingga menjadi pejabat pemerintahan
tertinggi setelah raja.
Tribhuwanatunggadewi
mempunyai anak bernama Hayam Wuruk yang kemudian menjadi Raja Majapahit tahun
1350-1389M, dengan Patih Tetap Gadjah
Mada. Gadjah Mada wafat tahun 1364
Hayam
Wuruk adalah anak perkawinan Tribhuwanatunggadewi dan Cakradara (Kartawardhana)
1350
Gayatri (raja yang diwakili anak Tribhuwanatunggadewi) wafat, maka Hayam Wuruk
naik tahta.
Tribhuwanatunggadewi wafat tahun 1379
1350-1389:
Hayam Wuruk, bergelar Prabu Rajasanegara, Raja Majapahit IV.
Naik
tahta menggantikan neneknya (Gayatri) yang pemerintahannya diwakilkan ke
anaknya Tribhuwanatunggadewi (Ibu Hayam Wuruk)
Majapahit
mencapai puncak kebesarannya sampai Gadjah Mada wafat tahun 1364.
Setelah Gadjah Mada wafat, Majapahit mulai
suram
1389-1429 : Wikrama Wardhana Raja ke V Majapahit (Menantu
Hayam Wuruk)
Brawijaya V, Kerajaan Majapahit mulai runtuh,
karena Perang Paregreg (1401-1406); terjadi disintegrasi
Serangan
Pasukan Islam (Raden Patah)
Disarikan
dari berbagai sumber oleh Prof Eko Handayanto anggota Yayasan pendiri Universitas Tribhuwana Tunggadewi.