Senin, 11 Maret 2013

KISAH TRIBHUWANA dan RA TANCHA


Tribhuwana ada 2:
Tribhuwana I: adalah istri pertama (permaisuri) Raden Wijaya / Brawijaya I; Raja I / Pendiri Majapahit. Istri ke 2, 3 dan 4 (Narendraduhita, Prajnaparamita, Gayatri) adalah adik Tribhuwana I, yang semuanya putri dari Kertanegara (Raja terakhir Singasari).
Tribhuwana II (atau Sri Gitarja atau Tribhuwanatunggadewi) adalah anak Raden Wijaya dengan istri ke 4 (Gayatri); kelak menjadi Ratu Majapahit mewakili ibunya Gayatri  menjadi Brawijaya ke III
Ra Tancha
Ra Tancha adalah tabib dan ahli racun; masih termasuk keluarga raja atau Darmaputra
Ra Tancha membunuh Raja Majapahit ke II (Jayanegara/Brawijaya II) karena salah operasi; Jayanegara adalah anak laki-laki dari Raden Wijaya dengan istri lain selain 4 istri yang ada.
Kematian Jayanegara akibat dibunuh Ra Tancha menjadikan Tribhuwana Tunggadewi naik tahta menjadi Ratu Majapahit (Brawijaya III)
1268-1292 : Kertanegara, raja terakhir Singosari, wafat tahun 1291
Mempunyai 4 putri : Tribhuwana, Narendraduhita, Prajnaparamita, Gayatri semuanya diperistrikan oleh Raden Wijaya (keponakan Kertanegara), tetapi Tribhuwana yang menjadi permaisuri
Pada saat kejatuhan kerajaan Singosari, dan Kertanegara mati, Raden Wijaya melarikan diri dan kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit.
1293-1309; Raden Wijaya, raja Majapahit pertama
Raden Wijaya disebut juga sebagai Raden Sesuruh, dan dikenal sebagai Prabu Brawijaya I, permaisurinya Tribhuwana, disebut juga Sri Tribhuwananeswari
Anak Raden Wijaya :
·         Dari Permaisuri, istri ke 2 dan 3 tidak mempunyai anak laki-laki
·         Mempunyai anak laki-laki bernama Kala Gemet, dengan istri dari seberang (istri diperoleh saat perang); Kala Gemet disebut juga sebagai Jayanegara yang kelak menjadi Raja Majapahit ke II (1319-1328).
·         Dari istri ke 4 (Gayatri), mempunyai anak perempuan bernama Tribhuwanatunggadewi, yang kelak menjadi Ratu Majapahit tahun 1328-1350).

1309-1328: Raja Jayanegara, Raja Majapahit ke II
Gadjah Mada mulai berkarir sebagai Kepala Pengawal, namanya terkenal setelah menumpas pemberontakan Kuti pada tahun 1319; Tahun 1319-1321 Gadjah Mada diangkat sebagai Patih Kahuripan, kemudian tahun 1322-1330 menjadi Patih di Kediri.
Kisah Kematian Raja Jayanegara oleh Ra Tancha
Pada Tahun 1328 Jayanegara menderita sakit bisul di dadanya. Karena Ra Tancha membenamkan kerisnya terlampau dalam maka Jayanegara tewas.

Beberapa teori pembunuhan Jayanegara oleh Ra Tancha tahun 1328:

Ra Tancha membunuh Jayanegara oleh Ra Tancha sendiri karena Jayanegara mengganggu istri Ra Tancha. Karena peristiwa itu, Ra Tancha akhirnya dibunuh Gadjah Mada yang marah besar
Pembunuhan atas perintah Gadjah Mada karena Jayanegara tidak bermoral, yang selain ingin menikahi dua saudara perempuan Gadjah Mada, yaitu Sri Gitarja dan Dyah Wiya, juga telah mengambil istri Gadjah Mada. Setelah Jayanegara mati, yang disalahkan Gadjah Mada justru Ra Tanca, maka kemudian Ra Tancha dibunuh oleh Gadjah Mada.
Ra Tancha (bukan Ra Tan Cha) adalah dokter/ tabib yang menyebabkan kematian Raja Majapahit ke II (Jayanegara)
§  Tancha adalah:
o  Seorang ilmuan dan tabib dari kerajaan Majapahit
o  Mengabdi kepada kekuasaan, bersembunya dibalik jubah kekuasaan  dengan ilmu ditangannya
o  Dengan ilmunya, Tancha justru telah merintangi orang untuk mendekatkan dirinya dengan masyarakat tempat  dia hidup
o  Pengetahuan di tangan Tancha hanya menjadi alat untuk mengejar gairah.

Jayanegara tidak  meninggalkan putera mahkota, maka tahta  kerajaan jatuh pada adik ibunya (Gayatri), yang masih hidup. Tetapi Gayatri melimpahkan tahtanya kepada putrinya yang bernama Tribhuwanatunggadewi sebagai raja wali.

1328-1350 : Ratu Tribhuwanatunggadewi, Pimpinan ke III Kerajaan Majapahit
Gadjah Mada diangkat menjadi Patih Amangkubhumi, sehingga menjadi pejabat pemerintahan tertinggi setelah raja.
Tribhuwanatunggadewi mempunyai anak bernama Hayam Wuruk yang kemudian menjadi Raja Majapahit tahun 1350-1389M, dengan Patih Tetap  Gadjah Mada. Gadjah Mada wafat tahun 1364
Hayam Wuruk adalah anak perkawinan Tribhuwanatunggadewi dan Cakradara (Kartawardhana)
1350 Gayatri (raja yang diwakili anak Tribhuwanatunggadewi) wafat, maka Hayam Wuruk naik tahta.
Tribhuwanatunggadewi wafat tahun 1379

1350-1389: Hayam Wuruk, bergelar Prabu Rajasanegara, Raja Majapahit IV.

Naik tahta menggantikan neneknya (Gayatri) yang pemerintahannya diwakilkan ke anaknya Tribhuwanatunggadewi (Ibu Hayam Wuruk)
Majapahit mencapai puncak kebesarannya sampai Gadjah Mada wafat tahun 1364.
Setelah Gadjah Mada wafat, Majapahit mulai suram

1389-1429 :  Wikrama Wardhana Raja ke V Majapahit (Menantu Hayam Wuruk)
Brawijaya V, Kerajaan Majapahit mulai runtuh, karena Perang Paregreg (1401-1406); terjadi disintegrasi
Serangan  Pasukan Islam (Raden Patah)
Disarikan dari berbagai sumber oleh Prof Eko Handayanto anggota Yayasan  pendiri Universitas Tribhuwana Tunggadewi.